Aku bingung ingin memulainya dari mana. Tersebab memanglah tak ada ruang dan waktu yang tepat untuk saat ini. Tapi ini menggelisahkan. Aku tak ingin berlama lama dengan perasaan aneh ini.

Aku bukanlah orang yang untuk pertama kalinya jatuh cinta. Jelas aku sudah mempelajarinya jauh sebelum ini. Dan dengan kesadaranlah aku mengakuinya, aku tengah jatuh cinta. 

Kita sempat menempatkan jarak diantara kita. Berpura-pura tegar dan sibuk dengan diri masing-masing. Tapi ini menyiksa bukan? Lalu ketika ada kesempatan untuk saling menyapa, kita berbalas dendam atas ketersiksaannya jiwa-jiwa yang tertawan itu. Begitu berat untuk kembali berpura-pura tegar. Semacam ada ketakutan untuk merasa kehilangan dan berjauhan. Seperti takut, kalau kalau tak ada lagi masa untuk kembali menyapa.

Tetapi percayalah ini hanya fatamorgana. Kenyamanan yang semu ini memang melenakan. Kita menikmatinya tanpa mempertanggungjawabinya. Bukankah ini suatu kecurangan?

Lantas bagaimana lagi setelah ini? Tak ada pilihan lain. Dari Ibnu Abbas, ia berkata: Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Belum pernah terlihat ada obat yang lebih mujarab bagi dua orang yang jatuh cinta, selain menikah” (H.R. Ibnu Majah, Kitab Nikah, Bab Keutamaan Nikah).
Karena mencintaimu maka aku harus lapang melepasmu..

Tdk terasa lbh dr Empat tahun kita duduk melingkar memupuk cinta dalam naungan tarbiyah. 
Pagi pagi di ruang sholat akhwat alhurriyah, siang tengah hari dlm kemacetan ahad menuju pojokan tempat sholat alghifari, dan seringnya menerobos hujan di sabtu menuju gunung batu.

engkau menempatkanku sbg gurumu. Pdhal sebenarnya akulah yg sedang belajar dr kalian. 
Kalian menyebutku motivator, pdhal akulah yg menyerap energi positif saat bertemu dg kalian.
Kalian mengira, merepotkanku dg qodhoya dan curhatan. Pdhal akulah yg sedang meringankan bebanku ketika kalian menyampaikan permasalahan.
Jadi terimakasih untuk setiap pertemuan pekanan kita.

Sudah lebih dr 4 tahun kita bersama..
Saatnya kalian berdiaspora. Menyebar sampai unung dunia dimana allah menempatkanmu.
Di setiap tanah tempatmu berpijak, tumbuhkan tanaman kebaikan.
Di setiap jalan yg kalian lewati sebarkan benih benih yang siap menegakkan kebenaran.
Smga allah meridhoi langkah kita.
Selamat jalan..

#bersiap melepas anak anak ideologis#

Murobbi (2016)
22/10/2016

Nasihat penghantar ke medan juang. Allahuakbar!! 

Tanda cinta

ia berkesan. Bukan karena bentuknya yang lucu. Harganya atau kegunaannya.

Ia menjadi berharga karena dengan cinta ini diberikan. Cinta yang membuatnya menjadi mahal.

Ia menjadi kesan indah karena diberikan dengan cinta kepada saudaranya. Cinta yg membuatnya indah.

Terimakasih tanda cintanya..

Kami lingkarkan tanda cinta ini sprti lingkaran yang mengikat kita selama ini.

Murobbi (2016)
23/10/2016





Bagaimana rasanya menolak fitrah? 
Sakit. Rasanya ingin meledak fah.

Kamu yang sabar.

Iya fah. Aku hanya kesal pada diriku sendiri. Kenapa tak bisa melawan? Kenapa terlalu lemah? Kenapa menghabiskan energi ku? Bukan kah ini bodoh?

Minumlah dulu. Tenangkan pikiranmu. Ini ujian untukmu. Bertemanlah dengan sabar dan waktu. Kamu sudah berdzikir?


Gegara disakiti, kita berhati-hati agar tak turut menyakiti.

Gegara tak dihargai, kita belajar menghargai orang lain. 

Gegara dikhaianati, kita paham arti setia. 

Gegara dikecewakan, kita berkomitmen tak ingkar janji. 

Gegara dilupakan, kita mengingat kebaikan orang lain. 

Gegara dicurangi, kita belajar bersikap adil. 

Gegara diabaikan, kita "menganggap ada" orang lain. 

Gegara dilemahkan, kita optimis menjadi kuat. 

Gegara disepelekan, kita semangat membuktikan.

Alhamdulillah ya. Alhamdulillah. Gegara gegara..

Jadi, udah bilang makasih sama orang yang meng-gegara-gegara-i kita? 😊
#challenge

#statuspositif #bepositive #hikmah
Sumber foto : m.lovethispic.com

Sebegitukah cinta? 
Meski kau tersakiti Berkali-kali, tetap saja ada ruang memaafkan. Bahkan, tak mengingat lagi seberapa sakit yang telah kau alami. Meski kau kecewa Berkali-kali, ada saja alasan untuk memberikan kesempatan kesekian kalinya. 

Ketika kau tau dia dalam keburukan, kau yang paling tak tenang, dan mencari-cari cara untuk bisa mengingatkannya. Ketika kau tau dia dalam bahaya, kau yang paling gelisah dan selalu ingin memastikan dia baik-baik saja. Ketika kau tau dia dalam kesulitan, terang saja kau ingin menjadi solusi dalam kesulitannya. Dan Ketika kau tau dia dalam kecemasan, kau ingin menjadi penenang dan pendamai hatinya.

Kau memang mengharapkan, tapi tak menuntutnya membalas semua itu.

Ada sisi keikhlasan untuk memberikan semampumu. Bukan untuk menyadarkannya bahwa kaulah seseorang terbaik, tetapi tentang ketulusan dalam mencintai. 

Kadang Kau menjadi manusia yang paling bodoh bukan? Dengan segala ketidakrasionalan sebagai efek yang ditimbulkan dari cinta itu. Cinta itu aneh. 

sumber foto : http://weneedfun.com/wp-content/uploads/2016/10/Love-Photography-16.jpg

Aku mundur. Bismillah. Aku lebih percaya Dia yang tak pernah mengecewakan, Dia yang tak pernah ingkar janji memberi harapan. Aku lebih ikhlas memilih Dia yang jelas-jelas nyata mencintaiku. Tak semu. Bahkan rasanya sampai sejuk dada ini dibuatnya. Aku lebih leluasa mengutarakan rindu denganNya. Tak kenal waktu. Dan kau tau, seketika juga aku bisa merasakan balasan rindu itu. Bahagianya aku bersamaNya.

Kemarin itu aku salah. Itu kesalahanku. Haha. Aku menertawakan diriku sendiri. Bagaimana bisa aku terus-terusan jatuh. Bukankah ini bodoh? Karena berkali-kali terjatuh, aku terluka. Aku Tak apa. Ini nikmat. Luka seperti ini membingungkan bagiku, bagaimana bisa menjadi nikmat seperti ini? Hm. Mungkin karena luka ini yang mengembalikan ku pada cintaku. Terimakasih 

Sisi waktu akan menyembuhkan luka itu. Cepat atau lambat. Tapi aku berharap, nikmat ini tak akan pernah sirna. Selamanya.

sumber foto : http://media.nomadicmatt.com/alone001.jpg