Pengamat politik Centre for
Electoral Reform (Cetro), Refli Harun, mengatakan ada tiga faktor yang
menyebabkan penduduk Jakarta tidak tahu atau belum memutuskan pilihannya untuk
memilih Gubernur DKI Jakarta. “Penyebabnya bisa karena kesadaran politik yang membuat
dirinya enggan memilih, karena kesalahan teknis, atau karena masyarakat yang
sudah apatis,” kata Refli.
Angka masyarakat
yang lebih memilih golput tidak dapat dibilang sedikit karena, pada pemilihan
umum persentase golput dapat mencapai 40 persen dari jumlah pemilih atau bahkan
lebih. Hal ini menjadi persolan tersendiri didunia perpolitikan. Menjadi bukti
bahwasanya ada sesuatu yang salah didunia politik sehingga menyebabkan golput
menjadi pilihan sebagian besar masyarakat Indonesia.
Faktor-faktor
yang dikemukakan di atas tidak sepenuhnya mutlak, karena menurut responden yang
ditanyai pada 1 juli 2012 lalu, ternyata banyak masyarakat yang merasa tidak
dianggap menjadi warga Jakarta karena mereka masyarakat transmigrana meskipun
mereka memiliki KTP Jakarta.
Selain itu, tak sedikit pula yang
mengaku kecewa dengan pemerintahan karena mereka menganggap pemerintah hanya
mengobralkan janji palsu. Tidak membawa perubahan yang lebih baik. Bahkan mengrogoti
negeri ini dan merampas hak-hak mereka. Wajar saja jika kekecewaan masyarakat
meradang.
Sebagai masyarakat Indonesia yang
baik , mencintai tanah air ini dengan sepenuh hati, dan mengharapkan
kesejahteraan bangsa ini sudah seharusnya dapat menymbangkan suara. Satu suara
sangat berharga, satu suara sangat bermakna dalam memperbaiki bangsa ini. Namun
masyarakat Indonesia haruslah cerdas dalam memilih dan memilah. Pilihkah Calon
pemimpin yang tidak hanya memimpin dengan akal saja, tapi dengan hati. Karena nurani
ada dihati, tidak diakal. Pemimpin yang memiliki hati yang bersih akan
senatiasa takut akan Tuhannya, takut melanggar apa yang menjadi larangan tuhannya (termasuk korupsi).
No money politic!. Yah,, tunggu apalagi?? Kita sama-sama bisa berperan
menjadikan Indonesia sejahtera. Bangkitlah bangsaku! Jadilah Generasi Perubahan
bukan Generasi penerus,,
Daftar pustaka:
http://forum.detik.com/showthread.php?p=18585942
0 komentar:
Posting Komentar
menerima kritik, saran, dan pertanyaan