#1 Pot Isi Ulang Organik

by 20.36 0 komentar
Jumlah penduduk Indonesia terus meningkat setiap tahunnya sebesar 1,2% (trading economics 2015). Hal ini menimbulkan berbagai persoalan mendasar diantaranya ialah peningkatan kebutuhan pangan, peningkatan limbah, dan berkurangnya lahan pertanian.

Berdasarkan teori Malthus menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk mengikuti deret ukur sedangkan pertumbuhan pangan mengikuti deret hitung yang artinya penduduk cenderung bertambah lebih cepat daripada bahan pangan. Hal ini dikarenakan lahan pertanian sedikit demi sedikit akan terus dikonversi menjadi pemukiman penduduk. Kita dapat bayangkan jika ini dibiarkan maka kelaparan dan ketidakstabilan pasti akan terjadi.

Peningkatan jumlah penduduk tentulah akan berdampak kepada banyaknya limbah yang dihasilkan. Sedangkan limbah plastik sangat sulit terdegradasi. Hasilnya, limbah pelastik menjadi persoalan lingkungan yang mengkhawatirkan karena akan berbuntut pada persoalan-persoalan lainnya.

Berdasarkan fakta peningkatan jumlah penduduk yang tidak dapat dielakkan ini dibutuhkan suatu upaya sederhana, aplikatif, dan kreatif untuk meningkatkan ketahanan pangan. Salah satunya dengan pemanfaatan pekarangan dan limbah rumah tangga. Luas pekarangan di Indonesia diperkirakan 10,3 juta Ha. Dengan luasan ini, sesungguhnya pekarangan dapat menjadi area strategis untuk menanam tanaman pangan di setiap rumah tangga.

Salah satu program yang dapat memadupadankan potensi pekarangan dan limbah rumah tangga ialah "POT ISI ULANG ORGANIK". "POT ISI ULANG ORGANIK" merupakan program pemberdayaan ibu rumah tangga dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk menghasilkan tanamanan-tanaman pangan. mengapa ibu rumah tangga? Karena ibu rumah tangga memegang peran strategis yaitu manajer rumah tangga. Selain itu ditemukan pula fakta bahwa hanya 26% ibu rumah tangga yang memiliki pekerjaan tetap, artinya masih banyak potensi ibu rumah tangga yang dapat kita optimalkan.

Annisa Iffah Azzahra

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar

menerima kritik, saran, dan pertanyaan