Teruntuk adikku, baik yg di Riau maupun yg di Sumatra Barat. Saat ini kalian mulai memasuki fase pembelajaran dan penempaan hidup. Kak Eca dengan kuliahnya, Abang Rahmad dengan amanah barunya.
Mungkin kakak sedikit bisa memahami bahwa apa yg kalian jalani saat ini adalah sesuatu yg tidak mudah. Kakak maklumi jika kalian merasakan kepayahan itu. Itu tandanya kalian sedang belajar.
Nah sekarang coba kita lihat tumbuhan ini! Perhatikan dan amati. Ia tumbuh dari dalam lubang selokan. Dari tempat yg terbatas, dari tempat yg gelap. Kesusahan? Ya, dia pasti berjuang keras untuk bisa tumbuh. Dengan keterbatasan yg ada, dia mencari cahaya agar dapat mempertahankan hidupnya. Apakah dia yg minta tumbuh disitu? Tidak. Siapa yg ingin dia tumbuh dan meletakkan benih dilubang itu? Allah. Lantas kemuadian apakah Allah membiarkan ia begitu saja dalam kepayahan? Tentu Tidak. Allah berikan endosperma sebagai cadangan makanan untuknya. Allah datangkan air dgn mudahnya sehingga enzim pertumbuhannya dapat aktif. Innama'al 'usri yusro. Fainna ma'al 'usri yusro. Bersama kesusahan ada kemudahan (QS.al insyiroh). Siapa yg memampukannya ya? Itulah sama halnya seperti Allah memberikan potensi untuk kalian. Sama halnya seperti adanya kemudahan disetiap kepayahan yg ka rasakan.
Lho kak, meskipun dia tumbuh sekarang, tapi sepertinya dia ga akan mampu tumbuh besar dan bertahan lama. Soalnya lobangnya cuma selingkaran lengan kok! Iya, soal seberapa mampu dia bisa tumbuh dan bertahan hidup itu perkara lain. Itu urusan Allah! Kita ga berhak ngurusin itu. Coba deh perhatikan lagi. Yg tumbuhan lakukan adalah berusaha semampunya. Tidak berputus asa lantas kemudian dia ga mau tumbuh. Tumbuh aja dulu. Optimalkan fasilitas yg udah dikasih Allah. Ingat semampunya itu bukan batas minimum yg bisa dilakukan lho! Misal, Ah, yg penting udah dikerjakan. Ah, yg penting hadir. Ah, yg penting ngumpulin tugas. Bukan itu. Tetapi semampunya yg dimaksud adalah sampai Allah yg bilang kamu ga mampu. Kalau kita yg bilang, "udah ah ga kuat. Sampai sini aja!" Itu namanya putus asa, bukan semampunya. Paham? Jadi intinya, tumbuhan itu percaya diri aja, yakin dengan kemampuan dan potensi yg dimilikinya. Tetap tumbuh dengan usaha terbaiknya. Begitupun kita seharusnya, percaya dengan kemampuan ataupun potensi yg kita miliki dan berikan usaha terbaik yg bisa kita lakukan. Karena yg terpenting itu prosesnya, hasilnya belakangan. Bagaimana kita berusaha, bagaimana kita belajar, bagaimana kita bersikap dewasa, bagaimana bersabar dan lain2nya itu ada di proses. Makanya Allah pun menilai dari prosesnya bukan hasilnya.
Kemudian setelah itu, mintalah agar Allah kuatkan dan mampukan kalian. Minta supaya Allah kuatkan pundak kalian. Bukan meminta dikurangi bebannya. Karena setiap kesulitan itu akan menempa kita jadi lebih dewasa (ummi, 2015)
Pesan ini bukan hanya buat kalian dek, tetapi untuk pengingat kakak terutama dan mungkin orang lain.
Percaya insyaAllah bisa.
Salam inspirasi!
Bersama rinai hujan kota Bogor, 20 Desember 2015
0 komentar:
Posting Komentar
menerima kritik, saran, dan pertanyaan