salahkah?

by 03.37 0 komentar


 “Mb mohon dipersiapkan di hari sebelumnya siapa saja yang bisa hadir mengajar, bagi teman-teman yang lain agar membantu saudaranya untuk konfirmasi kehadirannya, bisa atau tidak. Amanah ini saya serahkan kepada antunna sekalian, agar antunna bisa belajar untuk membina masyarakat. Agar terbiasa menghadapi masyarakat. karena memang ternyata banyak kader yang aktif di kampus, bisa berpendapat ini dan itu tetapi tidak mampu untuk bersosialisasi di masyarakat. Tidak mampu berkontribusi apa-apa untuk masyarakat.”
“Bismillah, insyaAllah siap mb..”
“Ini memang amanah bersama, namun keterpaksaan bukanlah sesuatu yang lebih baik. Biarkan kami-kami saja yang beda di sini. Biarkan kami-kami saja. Toh pahala akan kami raup untuk kami sendiri. Pahala itu akan semakin besar kami dapatkan jika semakin berat medannya, semakin sedikit orangnya. Biarkan kami-kami saja, karena memang inilah upaya kami dalam berfastabiqul khoirot.  Kami sadar ini bukanlah perlombaan gulat, tinju, ataupun karate yang menang dengan menjatuhkan lawan kami akan menang. Ini adalah perlombaan lari. Kami tak perlu menjatuhkan kawan-kawan kami untuk berfastabiqul khoirot. Kita semua sama-sama berada di ladang amal yang begitu banyak berserakan kebaikan-kebaikan yang dapat kita ambil. Hanya saja bagi mereka yang berani dan siap berkorbanlah yang memenangkan perlombaan ini. Tetapi sekali lagi, biarkan kami-kami saja yang berada di sekolah ini. Karena kami pemenang, bukan pecundang”
“Tidak masalah, jika ajakan-ajakan kami tak mendapat tanggapan, kabar, ataupun konfirmasi. Biarkanlah, toh kami juga akan kedapatan pahala-pahala buah dari kehusnudzanan. Semakin banyak kami didiamkan, semakin menggunung pahala itu, semakin banyak pula kami mendulang pahala. Jadi biarkan saja jika kami didiamkan. Lagi pula, kami juga sadar diri. Mungkin ini adalah buah kelalaian kami terhadap ajakan-ajakan kebaikan dari orang lain, mungkin qiyadah-qiyadah yang kami diamkan. Atau mungkin berbagai alasan yang kami buat-buat agar kami terbebas dari amanah-amanah itu. Lantas mengapa harus marah jika balasan itu yang kami dapatkan, toh kamipun melakukan hal yang sama pada orang lain?”
“Seperti Syeikh Hasan Albana mengajak kami kepada cahaya, kami hanya mengajak bukan memaksa. Panggilan itu akan senantiasa kami gaungkan, namun sekali lagi kami bukan memaksa. Ini hanya soal bagaimana seorang tarbiyyah dalam bersikap”

Annisa Iffah Azzahra

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar

menerima kritik, saran, dan pertanyaan